Symptoms of Swine Flu

Tuesday, April 28, 2009

Penerbangan Asia Akan Alami Krisis Akibat Flu Babi

28/04/09 20:22

Kuala Lumpur (ANTARA News/AFP)- Perusahaan penerbangan di Asia Pasifik akan menderita kerugian besar dari menurunnya perjalanan dan tingginya biaya bahan bakar serta suramnya ramalan mendatang oleh krisis flu babi, kata seorang kelompok industri Selasa.

"Untuk tahun 2008, AAPA yang beranggota perusahaan penerbangan dilaporkan mengalami kerugian bersih sebesar 4,3 miliar dolar, dibanding laba tahun 2007," kata Asosiasi Penerbangan Asia Pasifik (AAPA) Selasa.

Direktur Jenderal AAPA, Andrew Herdman memperingatkan bahwa tantangan berat yang dihadapi oleh sektor penerbangan terutama menyebarnya flu babi.

"Harga minyak kembali menurun, tapi tantangan kami kini yang dihadapi tahun 2009 lebih parah dari tahun lalu," kata Herdman.

Herdman mengatakan dalam kuartal pertama, volume kargo udara internasional menurun 25 persen, sementara perjalanan penumpang internasional menurun 11 persen.

" Perusahaan penerbangan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menghadapi krisis tersebut...," katanya.

Kelompok industri mengatakan pendapatan gabungan untuk perusahaan penumpang mencapai 109 miliar dolar, 6 persen lebih tinggi dari 103 miliar dolar yang dilaporkan 2007, tapi gagal untuk mengambil langkah dengan menaikan lebih tinggi biaya bahan bakar.

Harga minyak rata-rata dalam setahun 97 dolar per barel, dibanding menjadi 72 dolar dalam tahun 2007. Sebagai hasilnya, tagihan bahan bakar AAPA telah dinaikan sekitar 10 miliar dolar menjadi 38,1 miliar dolar tahun 2008, menurut laporan 35 persen dari total biaya.

Sejak pendapatan menurun, untuk menutupinya perusahaan penerbangan telah menaikkan biaya bahan bakar. Keuntungan perusahaan penerbangan menurun tajam, kata AAPA dalam sebuah pernyataan.

Menurut data AAPA, pada semester kedua tahun 2008 jumlah penumpang internasional menurun 2,2 persen, sedangkan load factor rata-rata penumpang menurun dua poin menjadi 75 persen.

Pernyataan itu mengatakan kargo udara internasional anggota AAPA untuk 2008 menurun 67 persen.(*)

COPYRIGHT © 2009

Sumber : http://www.antara.co.id/arc/2009/4/28/penerbangan-asia-akan-alami-krisis-akibat-flu-babi/

Sunday, April 19, 2009

Lima Balita di Banten Tertular HIV/AIDS

SERANG--MI: Sebanyak lima Balita di Provinsi Banten, positif tertular HIV/AIDS dari ibu kandungnya sehingga mereka kini ditangani intensif di Klinik Voluntary Counseling Treatmen (VCT) dan Care Support and Treatment (CST) RSUD Serang.

"Saat ini epidemi HIV/AIDS sudah mengancam ibu rumah tangga dan anak-anak yang dilahirkan dari ibu yang tertular HIV/AIDS," kata penanggung jawab Klinik Teratai VCT/CST RSUD Serang, dr Santoso Edi Budiono, Senin (13/4).

Santoso mengatakan, saat ini balita dan 10 ibu rumah tangga yang tertular HIV terus diawasi karena bisa menularkannya kepada keluarga dan orang lain.

Ibu rumah tangga itu menjadi korban HIV/AIDS dari suaminya yang sering melakukan hubungan seks dengan bergonta-ganti pasangan atau pecandu narkoba.

Sedangkan tiga bayi yang dilahirkan bisa diselamatkan karena telah dilakukan pencegahan ketika bayi masih dalam kandungan memberikan obat, melahirkan melalui operasi caesar dan mengganti Air Susu Ibu (ASI) dengan susu formula.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada ibu rumah tangga yang positif HIV/AIDS jika ingin melahirkan terlebih dulu berkonsultasi dengan petugas agar dapat dicegah penularan virus HIV/AIDS.

Dia mengimbau kepada berbagai elemen masyarakat agar melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS dengan tidak mengkonsumsi narkoba, menggunakan jarum suntik bekas, dan hubungan seks yang gonta-ganti pasangan.

Sebagian besar penularan HIV/AIDS disebabkan jarum suntik, narkoba, hubungan seks dengan mereka yang sudah terkena HIV/AIDS dan melalui transfusi darah.

Selain itu, pihaknya menyarankan kepada laki-laki untuk menggunakan kondom karena kondom bisa mencegah risiko penularan HIV/AIDS.

"Selama ini, ujar dia, penderita HIV/AIDS sekitar 92 persen berasal dari kaum laki-laki dan setiap tahun terus mengalami peningkatan.

"Saya kira untuk mencegah HIV/AIDS masyarakat harus membangun paradigma hidup sehat," katanya. (Ant/OL-02)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2009/04/04/69449/71/14/Lima-Balita-di-Banten-Tertular-HIVAIDS

Thursday, April 16, 2009

Info OMKA : Ditemukan Lima Merek Dendeng Positif DNA Babi


 

Jumat, 17 April 2009 | 04:58 WIB

Jakarta, Kompas - Setelah melakukan sampling dan pengujian atas 35 merek dendeng dan abon sapi, Badan Pengawas Obat dan Makanan menemukan lima merek dendeng yang positif mengandung DNA babi.

"Ini semua sudah kami minta untuk dimusnahkan. Semua merek di bungkusnya ditulis daging sapi, tetapi setelah diuji ternyata ada yang merupakan daging babi," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Dr Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Kamis (16/4).

Begitu isu tentang dendeng atau abon babi yang dijual sebagai dendeng/abon sapi marak di masyarakat, BPOM pada 29 Maret 2009 segera mengambil sampling dari Surabaya, Bandung, Jambi, Bogor, Semarang, Jakarta, dan Malang: 15 dendeng dan 20 produk abon dijadikan contoh uji.

Dari hasil pengujian ditemukan lima merek dendeng atau abon sapi merupakan daging babi, yakni dendeng/abon sapi gurih cap Kepala Sapi (250 gram), produsen tidak diketahui; abon dan dendeng sapi cap LIMAS (100 gram), produsen Langgeng Salatiga; abon/dendeng sapi asli cap A.C.C, produsennya tidak diketahui; dendeng sapi istimewa Beef Jerky "Lezaaaat" (100 gram), produsen MDC Food Surabaya; dendeng daging sapi istimewa nomor 1 cap 999 (250 gram), produsen S Hendropurnomo Malang.

Menurut Husniah, dendeng atau abon sapi tersebut di atas termasuk pangan olahan industri rumah tangga yang izin edarnya dikeluarkan oleh pemerintah daerah sehingga penarikan dan pemusnahannya akan dilakukan oleh pemerintah daerah terkait.

Balai Pengawas Obat dan Makanan seluruh Indonesia, kata Husniah, telah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna melindungi masyarakat dari produk tersebut di atas.

"Yang kami sesalkan, di bungkus dendeng atau abon yang diklaim daging sapi tersebut ditulis tulisan halal. Kami sudah memeriksa dengan alat yang sensitif, tetapi ternyata itu DNA babi. Ini jelas penipuan. Umat Islam yang tidak tahu sudah berapa yang terpapar," kata Husniah.

Bagi masyarakat yang menemukan produk tersebut dapat memberikan informasi kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen di nomor telepon 021-4263333 dan 021-32199000. (LOK)

Sumber : http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/17/04585616/ditemukan.lima.merek.dendeng.positif.dna.babi

Pencapaian Program 2007 Seksi Karantina & SE KKP Kelas II Medan

Menkes di Embarkasi MES

Menkes di Embarkasi MES

Menkes, Wakil Kadiskes SUMUT & Kepala KKP Medan

Menkes, Wakil Kadiskes SUMUT & Kepala KKP Medan

Dirjen di Embarkasi MES

Dirjen di Embarkasi MES

Peserta ATLS dari KKP se-Indonesia

Peserta ATLS dari KKP se-Indonesia