Symptoms of Swine Flu

Friday, July 31, 2009

4.440 kasus chikungunya di Sumut


Warta - Warta Fokus
PRAWIRA SETIABUDI
WASPADA ONLINE

MEDAN – Dari data dinas kesehatan Sumatera Utara (Sumut), hingga Juni 2009, sekitar 4.440 kasus demam cikungunya terjadi Sumut.

“Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah, melihat banyaknya kasus chikungunya di daerah Belawan” tutur seksi data dinas kesehatan Sumut, Teguh Supriyadi, kepada Waspada Online, tadi sore.

Dari jumlah tersebut, kata Teguh, yang paling besar penderitanya adalah kabupaten Asahan sebanyak 1947 kasus, disusul Labuhan Batu Utara (Labura) 591 kasus, Serdang Bedagai 461 kasus, Tapsel 377 penderita.

Selanjutnya, Langkat 334 penderita, Batu Bara 123, Labuhan Batu Selatan (Labusel) 179, Deli Serdang 123, dan Medan sendiri saat ini masih sekitar 5 penderita.

“Rata-rata usia penderita, usia 1-4 tahun 3,05%, 5-9 tahun 6,23 persen, 10-14 tahun 6,48 %,15-19 tahun 7,16 % , 20-44 tahun 47,5%, 45-54 tahun 5%, 55-59 tahun 4,87%, 60-69 tahun 5% dan 70 tahun 2%,” paparnya.

Untuk pencegahan dan pengobatan, ujar Teguh, dinas kesehatan Sumut sudah melakukan berbagai program penanggulangan.

Diantaranya, melakukan pengasapan kedaerah endemik, penempatan posko-posko kesehatan di setiap kabupaten, dan sudah melakukan kordinasi dengan puskesmas yang ada diseluruh daerah di Sumut.
(dat04/wol-mdn)

Thursday, July 30, 2009

Pertambahan Kasus-Kasus Positif Influenza H1N1 Indonesia

30 Jul 2009 : Tambahan Kasus Positif Influenza H1N1 Sebanyak 35 Kasus

Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Sejak ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO (11/06/2009), di seluruh dunia sampai 27 Juli 2009 tercatat 134.503 orang positif terkena influenza A H1N1.
selengkapnya...

29 Jul 2009 : Dua Puluh Delapan Kasus Baru Influenza A H1N1

Hari ini (29/07/09) kasus baru positif influenza A H1N1 tambah 28 orang (15 laki-laki dan 13 perempuan). Tambahan kasus berasal dari 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (13 kasus), Jawa Timur (5 Kasus), Jogjakarta (3 kasus), Jawa Barat (3 Kasus), Banten (2 Kasus), Bali (1 Kasus) dan Sulawesi Utara (1 Kasus). Semua kasus adalah warga Negara Indonesia. 4 Kasus memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri (3 Kasus ke Singapura dan 1 Kasus ke Thailand).
selengkapnya...

27 Jul 2009 : Tambahan 16 Kasus Baru Influenza A H1N1

Hari ini (27/07/09) pukul 19.00 WIB terdapat tambahan kasus baru influenza A H1N1 sebanyak 16 kasus (8 laki-laki dan 8 perempuan). Mereka berasal dari DKI Jakarta (13 kasus) dan Banten (3 kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. 1 Kasus diantaranya memiliki riwayat perjalanan ke Hongkong.
selengkapnya...

27 Jul 2009 : Tambahan 38 Kasus Influenza A H1N1

Hari ini (27/07/09) kasus positif influenza A H1N1 tambah 38 kasus (25 laki-laki dan 13 perempuan). Mereka berasal dari 9 provinsi yaitu Bali (2 kasus), Banten (9 Kasus), DKI Jakarta (5 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim (6 kasus), Kalimantan Selatan (6 Kasus), Kalimantan Timur (2 Kasus), Kepulauan Riau (1 Kasus), Jambi (1 Kasus) dan 4 Kasus WNA dilaporkan dari Sulawesi Utara, Bali dan Surabaya. Kasus terdiri dari 34 WNI dan 4 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu China, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura dan Taiwan.
selengkapnya...

27 Jul 2009 : Meningkatkan Kesiagaan Puskesmas Dalam Penanganan Virus Influenza Baru A-H1N1

Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Indonesia melalui surat Nomor YM.03.02/BI.4/2371/09 tanggal 22 Juli 2009, mengharapkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, dan Kepala UPT Kesmas di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan terkait dengan Penanganan Virus Influenza Baru A-H1N1.
selengkapnya...

26 Jul 2009 : Kasus Positif Influenza A H1N1 Tambah 19 Kasus

Hari Sabtu (25/07/09) kasus positif influenza A H1N1 tambah 19 kasus (11 laki-laki dan 8 perempuan). Mereka berasal dari 6 provinsi yaitu DKI Jakarta (3 kasus), Jabar (6 kasus), Jateng (3 kasus) Jatim (3 kasus), Sulawesi Selatan (2 kasus) dan 2 kasus WNA dilaporkan dari Bali. Dari total kasus tersebut terdiri dari 17 WNI dan 2 WNA. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 6 orang yaitu ke Arab Saudi, Australia, Belanda, Jepang, Maroko dan Singapura.
selengkapnya...

24 Jul 2009 : Kasus Baru Positif Influenza A H1N1 Tambah 21 Orang, Satu Meninggal

Hari ini (24/07/09) kasus positif influenza A H1N1 21 kasus (17 laki-laki dan 4 perempuan). Mereka berasal dari 4 provinsi yaitu DKI Jakarta (8 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim, (6 kasus) dan Kalimantan Selatan (5 Kasus). Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 3 orang yaitu Malaysia dan Singapura.
selengkapnya...

23 Jul 2009 : Tambahan Kasus Positif Influenza A H1N1

Hari ini (23/07/09) tambahan kasus positif influenza A H1N1 83 kasus (44 laki-laki dan 39 perempuan). Mereka berasal dari 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (17 kasus), Jabar (14 kasus), Banten (45 kasus), Jatim, (4 kasus), dan masing-masing 1 kasus dari Kepri, DIY, dan Bali. Dari jumlah itu 4 diantaranya adalah WNA dan 79 WNI. Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 9 orang yaitu Thailand, Australia, Qatar, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Hongkong.
selengkapnya...

22 Jul 2009 : Masyarakat Diminta Tetap Waspada Hadapi Pandemi Influenza A H1N1

Masyarakat diminta tetap waspada hadapi pandemi Influenza A H1N1. Berperilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1. Perilaku tersebut diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.
selengkapnya...

Saturday, July 25, 2009

Bocah Perempuan 6 Tahun di Jakarta Meninggal Karena Flu Babi

Jakarta - Seorang bocah perempuan berusia 6 tahun di Jakarta meninggal karena flu babi. Bocah tersebut meninggal pada 22 Juli setelah dirawat sejak 19 Juli lalu.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengobatan, gambaran rontgen dan laboratorium, maka pasien ini menderita pneumonia berat dan hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) menunjukkan positif Influenza A H1N1," ujar Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan (Depkes) Tjandra Yoga Aditama dalam situs resmi Depkes, Jumat (24/7/2009).

Sebelumnya bocah itu dirujuk oleh salah satu RS swasta di Jakarta ke salah satu RS pemerintah di Jakarta pada 19 Juli. Keluhannya adalah demam, batuk, sesak nafas, dan badan lemah. Dalam perawatan, kondisi bocah itu makin memburuk sehingga akhirnya meninggal 22 Juli pukul 21.00 WIB.

"Anak ini sejak beberapa tahun yang lalu mengalami gangguan kesehatan dan delayed development," terang Tjandra.

Sejauh ini flu babi telah menjangkiti 343 orang di Indonesia, terdiri dari 193 laki-laki dan 150 perempuan. Untuk Jumat (24/7/2009) saja, flu babi menjangkiti 21 korban baru di Indonesia (17 laki-laki dan 4 perempuan). Mereka berasal dari 4 provinsi, yaitu DKI Jakarta (8 kasus), Jabar (2 kasus), Jatim, (6 kasus) dan Kalimantan Selatan (5 Kasus).

"Semua kasus adalah Warga Negara Indonesia (WNI). Yang memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebanyak 3 orang, yaitu ke Malaysia dan Singapura," imbuh Tjandra.
(sho/sho)

Tuesday, July 21, 2009

Pandemi Flu Babi : Mesir Ingatkan Kaum Lanjut Usia Tidak Naik Haji Tahun Ini


Kairo - Pemerintah Mesir mengingatkan kaum muslim berusia lanjut untuk tidak melakukan umroh ataupun haji tahun ini.

Peringatan ini dikeluarkan menyusul kematian seorang wanita Mesir akibat virus flu H1N1 (flu babi) usai melakukan umroh ke Arab Saudi. Wanita berumur 25 tahun itu menjadi korban tewas pertama di Mesir akibat virus flu babi.

Kementerian Kesehatan Mesir kini mengingatkan, kaum lanjut usia, wanita hamil, anak-anak dan mereka yang menderita penyakit kronis untuk tidak melakukan umroh dan haji. Demikian seperti diberitakan kantor berita resmi Mesir, Mena dan dilansir AFP , Rabu (22/7/2009).

Musim haji tahunan akan berlangsung pada November 2009 mendatang. Selama musim haji itu, lebih dari 2 juta jamaah haji diperkirakan akan memenuhi kota suci Mekkah dan Medinah di Arab Saudi.

Warga Mesir pun diimbau untuk menunda kepergian mereka ke tanah suci. Tujuannya untuk menghindari risiko tertular flu babi.

Bulan lalu pemerintah Arab Saudi juga mengingatkan kaum lanjut usia dan wanita hamil untuk tidak melakukan umroh dan haji. Pemerintah Oman mengeluarkan peringatan serupa pada 6 Juli lalu.

Sebelumnya, pemerintah Tunisia telah menunda semua keberangkatan umroh. Namun negeri itu masih mempertimbangkan apakah akan mengirimkan jamaahnya untuk naik haji pada November mendatang.
Rita Uli Hutapea - detikNews

(ita/iy)

Wednesday, July 15, 2009

Kantong Kresek Hitam Berbahaya



(istimewa)

INILAH.COM, Jakarta - Kemasan plastik berbahan polietilen (PE) dan polipropilen (PP) paling aman digunakan untuk makanan jika dibandingkan jenis kemasan plastik yang lain.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin Akib mengatakan, "Dari seluruh jenis kemasan makanan plastik, PE dan PP paling banyak digunakan dan paling aman," kata Rubiana di Jakarta, Selasa, [14/7].

Ia menjelaskan, plastik PE terbuat dari monomer etilen sedang plastik PP dari monomer propilen. Sifat kedua bahan ini sangat mirip.

Sementara kemasan plastik lain seperti kemasan plastik 'kresek' berwarna dan kemasan plastik berbahan polivinil klorida (PVC), kata dia, dalam keadaan tertentu cenderung kurang aman untuk mewadahi makanan.

Ia menjelaskan, kemasan plastik kresek, terutama yang berwarna hitam, dibuat melalui proses daur ulang dengan penambahan bahan kimia tertentu, riwayat penggunaannya tidak jelas, dan kurang terjamin kebersihannya.

Sedangkan PVC dibuat dari monomer vinil klorida.

"Monomer vinil klorida yang tidak ikut bereaksi dapat terlepas ke dalam makanan, terutama yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol," katanya.

Pembuatan plastik PVC, kata dia, kadang menggunakan penstabil berupa Timbal (Pb), kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan serta senyawa ester ptalat dan ester adipat untuk melenturkan.

Bahan-bahan tambahan itu, dalam keadaan tertentu bisa terlepas ketika kemasan plastik PVC digunakan untuk mewadahi makanan sehingga berisiko membahayakan kesehatan.

"Pb merupakan racun bagi ginjal, Cd racun bagi ginjal dan memicu kanker, senyawa ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin," kata Rubiana.

Direktur Bidang Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Roland Hutapea mengatakan, pihaknya melakukan pengujian terhadap 11 sampel kemasan plastik berbahan PVC dan menemukan satu diantaranya tidak memenuhi syarat karena residu timbalnya melebihi ambang batas.

"Satu jenis tutup kue tart plastik transparan berbentuk silinder dilengkapi alas warna hitam berbentuk lingkaran dengan diameter 28 sentimeter kandungan timbalnya 8,69 bagian per juta, harusnya maksimal satu bagian per juta," kata Roland.

Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya memperhatikan label di bagian belakang kemasan plastik untuk memastikan keamanan kemasan plastik yang digunakan.

Kemasan plastik berbahan polietilen tereftalat (PET) berlabel angka 01 dalam segitiga, High Density Polyethylene (HDPE) berlabel angka 02 dalam segitiga, PVC berlabel angka 03 dalam segitiga.

Kemudian, Low Density Polyethylene (LDPE) berlabel angka 04 dalam segitiga, PP berlabel angka 05 dalam segitiga dan polistiren berlabel angka 06 dalam segitiga. [*/L1]

Monday, July 13, 2009

Viruses resistant to oseltamivir (Tamiflu) identified

Pandemic (H1N1) 2009 briefing note 1

8 JULY 2009 | GENEVA -- WHO has been informed by health authorities in Denmark, Japan and the Special Administrative Region of Hong Kong, China of the appearance of H1N1 viruses which are resistant to the antiviral drug oseltamivir (known as Tamiflu) based on laboratory testing.

These viruses were found in three patients who did not have severe disease and all have recovered. Investigations have not found the resistant virus in the close contacts of these three people. The viruses, while resistant to oseltamivir, remain sensitive to zanamivir.

Close to 1000 pandemic H1N1 viruses have been evaluated by the laboratories in the Global Influenza Surveillance Network for antiviral drug resistance. All other viruses have been shown sensitive to both oseltamivir and zanamivir. WHO and its partners will continue to conduct ongoing monitoring of influenza viruses for antiviral drug resistance.

Therefore, based on current information, these instances of drug resistance appear to represent sporadic cases of resistance. At this time, there is no evidence to indicate the development of widespread antiviral resistance among pandemic H1N1 viruses. Based on this risk assessment, there are no changes in WHO's clinical treatment guidance. Antiviral drugs remain a key component of the public health response when used as recommended.

Source: WHO

Pencapaian Program 2007 Seksi Karantina & SE KKP Kelas II Medan

Menkes di Embarkasi MES

Menkes di Embarkasi MES

Menkes, Wakil Kadiskes SUMUT & Kepala KKP Medan

Menkes, Wakil Kadiskes SUMUT & Kepala KKP Medan

Dirjen di Embarkasi MES

Dirjen di Embarkasi MES

Peserta ATLS dari KKP se-Indonesia

Peserta ATLS dari KKP se-Indonesia