Symptoms of Swine Flu

Friday, October 31, 2008

Kamis, 30 Oktober 2008 09:18 WIB

Susu Bermelamin

2.390 Bayi di China Masih Dirawat di RS

BEIJING--MI: Kementerian Kesehatan China, Rabu, menyatakan bahwa 2.390 bayi di seluruh negeri itu masih mendapat perawatan di rumah sakit karena sakit ginjal akibat susu bubuk yang tercemar.

Salah seorang bayi berada dalam kondisi serius, kata Kementerian tersebut.

Jumlah bayi yang menjadi pasien di rumah sakit turun sebesar sepertiga dari satu pekan sebelumnya, ketika lebih dari 3.600 bayi masih dirawat di rumah sakit.

Sebanyak 48.514 anak kecil, katanya, telah pulih dan meninggalkan rumah sakit sejak susu bubuk yang diproduksi oleh Sanlu Group didapati berisi bahan kimia terlarang melamin pada pertengahan September.

Pada Rabu saja, 90 anak kecil menjalani perawatan baru di rumah sakit dan 218 telah sembuh, kata Kementerian itu.

Lebih dari 4.500 lembaga medis di seluruh China telah melakukan pengobatan gratis dan pemeriksaan anak kecil yang dikhawatirkan keracunan dalam skandal tersebut. (Xinhua/Ant/OL-01)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=NDAzMDM=

Kabar yang mengejutkan dari Medan : 80% Obat Impor Memakai kapsul yang Mengandung Zat Babi

Berdasarkan penelitian Lembaga Penelitian Pengawasan Obat dan Makanan (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan pimpinan Prof. Dr. Aznan Lelo PhD, ditemukan 80 persen sampel obat-obatan impor berpelindung luar (kapsul) yang diuji mengandung zat babi.

"Hanya 20 persen obat yang halal karena (cangkangnya) dibuat dari sapi atau berbahan nabati seperti tumbuhan. Selebihnya ditengarai bercampur bahan yang diharamkan," ujar Prof. Mohammad Hatta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan di Medan, Selasa (21/10/2008) sebagaimana dikutip dari okezone.com

Tak pelak pertanyaan pun mengembang. Yang paling awal, adalah menyangkut bagaimana obat-obat itu bisa lolos diperdagangkan. Jikalau obat impor itu merupakan produk illegal, tentu saja soal kemampuan negara menangkal produk-produk selundupan patut dipertanyakan. Terlebih kalau produk itu berbahaya baik secara kesehatan atau terkait keimanan.

Sejak dilansir, pemerintah belum ada keterangan apapun dari pihak pemerintah. Ini menerbitkan keresahan tersendiri. Soalnya, tidak diketahui obat impor apa saja yang memakai kapsul yang berbahan dari zat babi tersebut dan apakah obat-obat itu juga diberedar di daerah lain selain Medan.

Singkatnya, ada yang menilai pemerintah terkesan lamban bertindak. Padahal, yang sudah-sudah, untuk urusan kayak begini, masyarakat jelas mudah panik.

Sumber : http://www.berpolitik.com/apakataanda.pl?n_id=17218&c_id=7&param=SFNu84bLzxg3Q70HYsTv

Pencapaian Program 2007 Seksi Karantina & SE KKP Kelas II Medan

Menkes di Embarkasi MES

Menkes di Embarkasi MES

Menkes, Wakil Kadiskes SUMUT & Kepala KKP Medan

Menkes, Wakil Kadiskes SUMUT & Kepala KKP Medan

Dirjen di Embarkasi MES

Dirjen di Embarkasi MES

Peserta ATLS dari KKP se-Indonesia

Peserta ATLS dari KKP se-Indonesia