1172 orang setiap hari mati karena rokok |
Monday, 01 June 2009 20:31 WIB | |
SATRIADI TANJUNG WASPADA ONLINE MEDAN - Berdasarkan laporan Economic Analysis on Tobacco Use tahun 2004, rokok diperkirakan membunuh 427.948 tahun 2001 atau rata-rata per harinya sebanyak 1172 orang di Indonesia. "Setiap tahunnya, angka perokok pada tingkat pemula terus meningkat, sehingga itu menjadi ancaman besar bagi anak-anak," kata ketua badan pengurus yayasan Pusaka Indonesia, Edi Ikhsan, kepada Waspada Online, malam ini. Hal yang menarik, kata Edy, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula persentase perokok yakni, 67% tidak tamat SD dan 47,8% lulusan perguruan tinggi. Semuanya itu, sebut Edy, karena di Indonesia akses untuk mendapatkan rokok begitu mudah, bahkan anak-anak pun dapat menjangkaunya. "Prevalensi perokok pemula usia antara 15-19 tahun setiap tahunnya terus meningkat, dari 13,7% (1999) menjadi 24,2% (2000) dan 32,8% (2004). Hal itu dikarenakan tidak adanya larangan bagi siapapun yang ingin mendapatkan rokok termasuk anak-anak, bahkan orang dewasa sering menyuruh anak-anak untuk membelikan rokok baik dalam bentuk bungkusan maupun batangan," ujarnya. Hal-hal seperti itu, sebut Edy, perlu menjadi perhatian bersama, tidak saja masyarakat tetapi juga pemerintah. Karenanya, tambah Edy, melalui peringatan hari tanpa tembakau, publik diharapkan dapat bersama-sama menjadikan slogan "merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin" bukan hanya sekedar retorika, melainkan juga harus menjadi realita. Senada dengan itu, kordinator forum Sadar, Elvi Handriany menambahkan, salah satu faktor mendorong anak untuk merokok adalah iklan promosi dan sponsor rokok bagi setiap kegiatan. Industri rokok demikian kreatif membuat iklan yang mempengaruhi kaum remaja Indonesia. Karenanya, event-event seperti gerak jalan sehat merupakan salah satu kampanye pelarangan iklan, promosi dan sponsor rokok bagi anak. Dari kegiatan itu, tambah Elvi, diharapkan, tidak saja anak-anak tetapi juga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya dan mendorong lahirnya kebijakan terkait larangan merokok di tempat umum. (dat01/wol-mdn) |
No comments:
Post a Comment